Kamis, 14 Juni 2012

Resume BI & TPI (Pert 8-13

Alinea / Paragraf

Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
·         Tetapi dimungkinkan juga alinea yang hanya satu kalimat.

·         Berdasarkan fungsinya, struktur alinea diklasifikasikan dalam 2 macam :
1. Kalimat topik/kalimat pokok
2. Kalimat penjelas/pendukung
 
 Persyaratan Paragraf / Alinea
·       Perlu kesatuan
·       Perlu kepaduan.
– Kesatuan membicarakan satu gagasan
–  Kepaduan seluruh kalimat saling terkait, mendukung gagasan tunggal
·       Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.
 
  Jenis Alinea
·       Menurut posisi kalimat topiknya:
– alinea deduktif Kalimat utama terletak di awal paragraf, menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (urutan khusus ke umum).
– alinea induktif Kalimat utama terletak di akhir paragraf, menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (urutan umum ke khusus).
– alinea deduktif-induktif Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea.
– alinea penuh kalimat topic  Bila seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat tersebut menjadi kalimat topik.

·         Menurut sifat isinya :
– alinea persuasif
– alinea argumentatif
– alinea naratif
– alinea deskriptif
– alinea ekspositoris

·          Menurut fungsinya dalam karangan :
– alinea pembuka Isi alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan
– alinea pengembang Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka
– alinea penutup Berisi simpulan bagian karangan
 
Pengembangan Alinea
Pengembangan alinea berkaitan dengan :
Posisi kalimat topik
Fungsi alinea
Sifat informasi yang akan disampaikan(persuatif, argumentatif, naratif, deskriptif, atau ekspositoriS

Metode Pengembangan Alinea
Metode Definisi
Metode Proses
Metode Contoh
Metode Sebab-akibat/ akibat-sebab
Metode Umum-khusus/ khusus-umum
Metode Klasifikasi
Metode Perbandingan

Tema, Topik, Judul Tulisan Dan Kerangka Karangan

*. TEMA
-. Tema dapat berarti “sesuatu yang telah “diuraikan”
-. Berasal dari bahasa Yunani : Thitenai yang berarti “menempatkan” atau
“meletakkan”.
-. Dari sudut karangan yang telah selesai :
-. Tema adalah amanat utama yang diampaikan
oleh penulis melalui karangannya.
-. Apa pokok pembicaraannya
-. Apa tujuan/tesis yang akan dicapai?
*. TOPIK
-. Topik : pokok pembicaraan / pokok permasalahan.
-. Ciri-Ciri Topik :
-. Bersifat umum dan belum terurai.
-. Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak.
-. Contoh :
-. Topik : Dampak Buruk Aborsi
• Tujuan : Membuktikan dampak buruk aborsi ditinjau dari sudut kesehatan dan
moral.
*.JUDUL
-. Merupakan penjabaran/perincian dari topik.
-. Bersifat lebih spesifik .
-. Topik dapat menjadi judul karangan.
-. Syarat-syarat judul yang baik:
– Harus relevan/bertalian dengan tema.
– Harus “provokatif”/menarik.
– Harus singkat.
*. Kerangka Karangan
• Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
• Berfungsi untuk mengarahkan.
• Macam kerangka karangan:
– Kerangka topik
• Terdiri atas kata, frasa, dan klausa.
• Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap.
– Kerangka kalimat
• Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap.
• Bersifat resmi.
• Memerlukan tanda akhir titik.

Penulisan Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah
►Karangan ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.
►Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan
Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah
►Penulis akan terlatih mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif.
►Penulis akan terlatih mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.
►Penulis akan dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisasikan fakta secara jelas dan sistematis.
►Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual
►Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Sikap Ilmiah
►Ingin tahu
►Kritis
►Terbuka
►Obyektif
►Menghargai orang lain
►Berani mempertahankan kebenaran
►Menjangkau ke depan
Ciri-ciri Karangan Ilmiah
►Menyajikan fakta obyektif
►Penulisan cermat
►Tidak mengejar keuntungan pribadi
►Sistematis
►Tidak emotif
►Selalu didukung oleh data
►Memuat kebenaran
►Tidak melebih-lebihkan sesuatu
Bahasa Tulis Ilmiah
►Merupakan gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah
►Ragam bahasa tulis
_ Kosa kata yang digunakan dipilih dengan cermat
_ Pembentukan kata dilakukan dengan sempurna
_ Dibentuk dengan struktur yang lengkap
_ Paragraf dikembangkan dengan satu dan padu
Bahasa Tulis Ilmiah
►Ragam bahasa Ilmiah
_ Cendikia
_ Lugas
_ Jelas
_ Formal
_ Bertolak dari gagasan
_ Obyektif
_ Konsisten
 
 
PENULISAN KARYA ILMIAH
 A. Mengutip/Kutipan
Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah,
surat kabar, jurnal, bentuk tulisan serta dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato.
 Fungsi:
-. Landasan teori.
-. Penguat pendapat penulis.
-. Penjelasan suatu uraian.
-. Bahan bukti untuk menunjang uraian.
B. Catatan Kaki
1. Fungsi
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan
ilmiah.
2. Pemakaian
-. Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
-. Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman
berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan
3. Penomoran
– Menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) di bagian belakang yang diberi
catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts.
4. Penempatan
– Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.
– Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.
C. Membuat Daftar Rujukan
Merupakan daftar acuan/daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis
Ilmiahnya.
Merupakan bagian dari sikap ilmiah.
Memerlukan kecermatan & ketelitian.
D. Membuat tabel, grafik dan gambar
 Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok.
 Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri.
 Diberi identitas (nomor dan nama) di atas tabel.
 Nomor tabel ditulis dengan angka arab.
 
 

Minggu, 08 April 2012

Resume Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah


Konsep Dasar Bahasa Indonesia
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Dua cara berkomunikasi:
1.      Secara Verbal
Dilakukan dengan menggunakan
alat/media bahasa:
·         Lisan
·         Tulis
2.      Secara Non verbal
Dilakukan dengan menggunakan media selain bahasa:
·         Simbol (tanda lalin)
·         Isyarat (lambaian tangan)
·         Kode (morse)
·         Bunyi-bunyian (sirine, kentongan)

FUNGSI BAHASA
Bahasa berfungsi sebagai alat:
1.      berkomunikasi
2.      mengekspresikan diri
3.      berintegrasi & beradaptasi sosial
4.      kontrol sosial

RAGAM DAN LARAS BAHASA
Ragam bahasa yaitu variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa

Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi 5 :
·         Berdasar media Pengantarnya
1.      Ragam lisan
2.      Ragam tulis
·         Berdasarkan situasi pemakaiannnya
1.      Ragam formal
2.      Ragam semiformal
3.      Ragam nonformal
LARAS BAHASA
Laras bahasa yaitu kesesuaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakai. bahasa dengan ciri tertentu yang dipakai (difungsikan) untuk keperluan tertentu.

Macam-macam laras bahasa:
·         Laras ilmiah
·         Laras sastra (puisi, cerpen, novel, dll.)
·         Laras jurnalistik (berita, editorial, iklan, dll.)
·         Laras hukum
·         Laras kedokteran dll.

Ciri Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah:
1.       Menggunakan ragam formal
2.       Menggunakan kalimat efektif, ciri-ciri:
a.           Bentuk gramatikal singkat
b.          Menghindari bentuk berlebihan
c.            Ada kesepadanan antara struktur gramatik dengan alur pikir
3.        Menghindari makna ambigu (ganda)
4.        Menggunakan kata/istilah yang bermakna lugas à menghindari makna kias
5.        Menghindari penonjolan persona untuk menjaga objektivitas isi tulisan
6.        Ada keselarasan/keruntutan antar proposisi dan antar alinea

BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
·         Bahasa yang baik
apabila maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan ragamnya sudah sesuai dengan situasi.

·         Bahasa yang benar
adalah bahasa dengan ragam formal yang mengikuti kaidah baku

·         Bahasa yang baik dan benar
Adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakainya serta tidak menyimpang dari kaidah yang telah dibakukan.


TATA EJAAN DAN PILIHAN KATA

EJAAN dan MENGEJA
Ejaan ≠ Mengeja
Ejaan :
Seperangkat aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa
Ejaan = rambu-rambu yang harus dipatuhi

Mengeja :
kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata. Mengeja = pelafalan sesuai rambu yang Ditentukan

Ruang Lingkup EYD
1. Pemakaian huruf
2. Penulisan huruf
3. Penulisan kata
4. Penulisan unsur serapan
5. Pemakaian tanda baca (pungtuasi)

Pemakaian Huruf
Membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa :
·         Abjad (a,b, c,… z -- A, B, C, … Z)
·         Vokal (a, i, u, e, o -- A, I, U,E, O) Diftong (gabungan dua vokal)  ai, au, oi
menciptakan bunyi yang berbeda dengan lafal aslinya.
Contoh:
saudara, bantai (bantay), kacau (kacaw), amboi (amboy) 􀃆 diftong
mulai, namai, semua  bukan diftong (diucapkan ai)

Konsonan (b, c, d, … -- B, C, D,…)
Diagraf (gabungan konsonan)  kh, ng, ny, sy
Contoh: khusus, ngilu, anyam, syair

·         Pemenggalan
a.      Pemenggalan kata dasar
a.      Jika di tengah kata ada dua huruf vokal berurutan
contoh: di-a, do-a, ta-at
b.      Jika di tengah kata ada huruf konsonan
contoh: ta-bu, ka-wan, ca-tur
c.       Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan berurutan
contoh: ap-ril, swas-ta, han-dal
d.      Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf konsonan
contoh: ab-sor-bsi, kon-klu-si, in-struk-si

b.      Pemenggalan imbuhan
awalan dan akhiran, yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal:
contoh: ba-ca-lah, me-la-ri-kan, pra-sa-ra-na

c.       Pemenggalan kata gabungan
kata yang terdiri lebih dari satu unsur, dapat dipenggal:
contoh: bio-data atau bio-da-ta, intro-speksi atau in-tro-spek-si

d.      Pemenggalan khusus
kata yang mengandung sisipan (-el, -er, -em, -in), dapat dipenggal:


 
·         Nama diri
Penulisan nama diri harus mengikuti EYD, kecuali ada pertimbangan khusus. Untuk penulisan kata biasa bukan nama diri, untuk unsur kumia x ditulis seperti apa adanya, selain itu x diganti ks.
contoh:
a.      Unsur kimia, ditulis apa adanya
xenon (unsur kimia), Sinar x (istilah ilmu pengetahuan) x1, x2, x- (istilah dalam matematika), satuan volt, watt
b.      Kata-kata biasa bukan nama diri
export ditulis ekspor,                         extra ditulis ekstra,
complex ditulis kompleks,                  taxi ditulis taksi



Penulisan Huruf
·         Huruf Kapital
1.       Dipakai untuk huruf pertama awal kalimat
2.       Dipakai untuk huruf pertama petikan langsung
3.       Dipakai untuk huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan (Yang Mahakuasa, Quran, Weda, hamba-Mu,..)
4.       Dipakai untuk huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama (Raden …, Haji …, Nabi…, dll.)
5.       Dipakai untuk huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang/pengganti nama orang/instansi/nama tempat (Presiden Yudoyono, Menteri Pertanian, Gubernur Bali)
Huruf Miring
1.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar yang dikutip dalam karangan.( majalah Prisma, tabloid Nova)
2.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan.(dia muka menipu tapi ditipu)
3.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk kata nama ilmiah atau ungkapan asing (nama ilmiah padi adalah oriza sativa)

Penulisan Kata
1.       Kata Dasar Ditulis sebagai satu kesatuan Misal:
Buku itu sudah saya baca
Kalimat di atas dibentuk dari 5 kata dasar
2.       Kata Turunan
a.       Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya Misal: ketetapan, sentuhan, mempertanyakan
b.      Kata dasar berupa gabungan kata, awalan/akhiran ditulis serangkai dengan kata dasar Misal: diberi tahu, bertanda tangan, beri tahukan, memberitahukan, ditandatangani, melipatgandakan
3.       Bentuk Ulang
ditulis secara lengkap dengan mengunakan tanda hubung Misal: anak-anak, berjalan-jalan, porak-poranda
4.       Gabungan Kata
a.      Gabungan kata (kata majemuk), unsurunsurnya ditulis terpisah.
b.      Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah pengertian, ditulis dengan tanda hubung.
c.       Gabungan kata yang hubungannya sangat padu, ditulis serangkai (tidak dirasakan sbg dua kata)


KALIMAT
Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim, 1994).

Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah unsur sintaksis (jabatan kata/peran kata) yang terdiri dari:
1.      Subjek (S)
2.      Predikat (P)
3.      Objek (O)
4.      Pelengkap (Pel)
5.       Keterangan (Ket)

SUBJEK
·         Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
·         Subjek biasanya berisi:
a.      Kata/frasa benda
Meja direktur besar.
 Ayahku sedang membuat program.
b.      Klausa
Orang yang berkumis tipis adalah kekasihku.
c.       Frasa verbal
Membangun sistem informasi akuntansi sangat mahal.
PREDIKAT
a.      Predikat menyatakan :
·         keadaan yang dilakukan oleh S
·         Sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S
·         Jumlah sesuatu yang dimiliki S
b.      Bagian kalimat menghubungkan antar S dengan O dan K
c.       Dapat berupa kata/frasa berkelas verba, adjektifa, numeralia (kt. Bilangan), dan nomina (benda)
·         Ibu sedang tidur siang  (melakukan apa ibu?)
·         Putrinya cantik jelita  (bagaimana putrinya?)
·         Kota Tanggulangin dalam acaman lumpur.  (Bagaimana situasi kota Tanggulangin?)
·         Lusi seorang penyanyi   (memberi tahu status Lusi.)
OBJEK
1.      Bagian kalimat yang melengkapi P.
2.      Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
·         Nomina = buku
·         Frasa Nomina = buku sejarah
·         Klausa = buku sejarah pertempuran bangsa Melayu
3.      Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang memerlukan O


PELENGKAP
·         Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
·         Letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.
·         Seringkali kita dibuat bingung antara Pelengkap dan O.
·         Pelengkap tidak dapat menjadi Subyek bila dipasifkan.

KETERANGAN (Ket)
·         Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya.
·         Unsur Ket dapat berfungsi untuk menerangkan S, P, O, dan Pel.
·         Dimanakah posisi keterangan itu? Bisa di awal, tengah, dan akhir kalimat.
MACAM-MACAM Keterangan
1.      Tempat : di, ke, (di) dalam,
2.      Waktu : pada
3.      Alat
4.      Tujuan
5.      Cara
6.      Penyerta
7.      Similatif
8.      Penyebab
9.      Kesalingan
   

KALIMAT EFEKTIF 1
(kesepadanan, keparalelan, ketegasan)

DEFINISI dan CIRI KALIMAT EFEKTIF
·         Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.
·         Ciri-ciri kalimat efektif:
1.      kesepadanan/kepadanan struktur (kesatuan/koherensi),
2.      keparalelan/kesejajaran bentuk,
3.      ketegasan/penekanan kata,
4.      kehematan kata,
5.      kepaduan gagasan,
6.      kelogisan bahasa,
7.      Kevariasian

KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
·         Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
·         Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
·         Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
·         Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.
CIRI KESEPADANAN
a.      Mempunyai struktur jelas.
b.      Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
c.       Tidak terdapat subjek ganda.
d.      Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
·         Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
·         Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
·         Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.

KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
·         Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
·         Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1.      Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2.      Melakukan pengulangan (repetisi)
3.      Melakukan pengontrasan kata kunci
4.      Menggunakan partikel penegas

Penekanan Kata
1.      Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
·         Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
·         Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2.      Repetisi
·         Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
·         Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3.      Pengontrasan kata kunci
·         Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
·         Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4.      Partikel Penegas
·         Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
·         Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah


KEHEMATAN KATA
a.      Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.􀃆kata menjadi padat berisi
b.      Dapatdilakukan dengan cara:
·         Menghilangkan pengulangan subyek
·         Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
·          Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
·         Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

KESATUAN GAGASAN
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.

KELOGISAN
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
·         Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
·         Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
·         Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.

Variasi Kalimat

·         Variasi kalimat disebut juga Parafrasa.
·         Penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan dan kebosanan.


Dapat dilakukan dengan cara-cara:
1.      Kalimat aktif Kalimat pasif
Pengubahan dengan cara:
·         Obyek kalimat aktif menjadi subyek pada kalimat pasif dan subyek pada kalimat aktif menjadi pelengkap pada kalimat pasif. Predikat diisi oleh verba berawalan (me N-)
·         Pelengkap pada kalimat pasif menjadi subyek pada kalimat aktif, dan subyek menjadi Obyek. Predikat diisi oleh verba berawalan (di-)